Kalsium dan Autism memiliki korelasi yang cukup significant sebagaimana terhadap yang lain. Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar syaraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Banyak orang tahu kekurangan kalsium hanya menyebabkan osteoporosis / terganggunya pertumbuhan tulang dan gigi. Namun ternyata lebih banyak lagi yang harus diketahui .
Manfaat Kalsium
- Mengaktifkan saraf
- Melancarkan peredaran darah
- Melenturkan otot
- Menormalkan tekanan darah
- Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh
- Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
- Mencegah penyakit jantung
- Menurunkan resiko kanker usus
- Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
- Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
- Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
- Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
- Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
- Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)
Setelah umur 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium sebanyak 1% per tahun. Dan setelah umur 50 tahun, jumlah kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%. Kehilangan akan mencapai 50% ketika mencapai umur 70 tahun dan seterusnya mengalami masalah kekurangan kalsium.
Gejala awal kekurangan kalsium adalah seperti lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, menurunnya daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram, dan sebagainya.
Hubungan kebutuhan kalsium dan autism
Susu adalah sumber makanan yang diyakini banyak mengandung kalsium. Sedangkan anak autis harus berpantang susu karena system pencernaannya yang tidak sempurna. Meniadakan susu, tanpa disadari juga mengurangi jumlah kalsium yang juga diperlukan oleh anak untuk tumbuh .
Pada banyak kasus, anak autis sulit makan sehingga juga jumlah kalsium yang terserap menjadi semakin sedikit, sedangkan aktivitas mereka cukup banyak . Akibat yang sering terjadi, anak autis lebih sangat peka/ sensitive , lebih mudah berteriak-teriak, mengamuk, tidak bisa tenang.
Perlu untuk menjadi perhatian kita semua, terutama orang tua anak autis, jangan lupakan suplemen kalsium untuk mereka. Penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara kalsium dan autism. Selain untuk tumbuh, mereka juga membutuhkannya untuk perbaikan / proses penyembuhannya. Gunakan secara wajar dan tidak berlebihan.
Leave a Review