Komplikasi diabetes pada anak sangat mungkin terjadi apabila tidak ditangani dengan benar. Anak dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang akut dan kronis. Diantaranya adalah :
1. Komplikasi Akut
Yang termasuk ke dalam komplikasi akut adalah:
• Hiperglikemia, yaitu kondisi dimana penyakit belum diobati sehingga kadar gula darah dalam tubuh sangat tinggi dan bisa menyebabkan anak selalu lapar, sering buang air kecil, mengalami dehidrasi, kejang, lemah, penurunan kesadaran bahkan bisa berakibat kematian mendadak. Hiperglikemia bisa terjadi pada anak yang penyakit diabetesnya belum terdeteksi.
• Hipoglikemia yaitu kondisi yang terjadi karena kadar gula darah dalam tubuh anak mengalami penurunan. Bisa juga karena penggunaan insulin yang berlebihan, kurang atau terlambat makan, terlalu lelah sehingga tenaga terkuras. Akibatnya bisa berupa sikap emosional pada anak, lelah, berkeringat dingin, pingsan, mengalami kerusakan sel otak permanen yang akan mengganggu proses tumbuh kembangnya.
Mungkin anda tertarik ini : Apa itu autis
• Ketoasidosis yaitu keadaan ketika kadar gula darah meningkat tidak terkendali sehingga terbentuk zat sampingan bernama keton di dalam tubuh anak. Keton akan menyebabkan darah menjadi asam dan meracuni otak sehingga kesadaran pasien menghilang. Gejala anak yang mengalami ketoasidosis adalah adanya keton dalam urine, mudah mengantuk, nafas berbau asam atau berbau aseton, dan sesak nafas. Jika tidak segera diobati, komplikasi ini akan menyebabkan koma bahkan kematian.
2. Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis yang dialami anak penderita diabetes akan terjadi pada jangka panjang, bisa berupa kelainan pembuluh darah besar di otak dan jantung, juga kelainan pembuluh darah kecil pada mata, ginjal dan serabut saraf. Biasanya setelah anak remaja bisa terjadi komplikasi berupa penyakit jantung koroner, gagal ginjal, kebutaan dan juga resiko kematian di usia muda.
• Penyakit Jantung
Anak dengan diabetes tipe 1 yang memiliki berat badan berlebih akan memiliki resiko untuk terkena penyakit jantung jika tidak diobati sejak dini. Walaupun anak tanpa diabetes yang kelebihan berat badan juga dapat memiliki resiko yang sama, namun pada anak yang mengidap diabetes tipe 1 resikonya akan lebih besar.
• Katarak
Biasanya penyakit mata ini terjadi pada orang tua, namun komplikasi pada anak-anak yang mengidap diabetes juga bisa terjadi. Pada anak-anak, disebut badai salju katarak karena tampilannya jika dilihat melalui opthalmoskop akan tampak seperti salju. Katarak pada anak bisa dihilangkan, namun penglihatan anak tidak akan bisa kembali seperti semula. Tidak hanya katarak, namun berbagai gangguan mata seperti glaukoma dan lainnya juga bisa terjadi.
• Kandidiasis
Dikenal juga dengan infeksi jamur, penyakit ini biasanya menyerang area genitalia karena tingkat gula darah yang tinggi pada air seni menyebabkan tumbuhnya jamur di area tersebut. Biasanya penyakit ini diobati dengan salep khusus untuk jamur. Infeksi akan berhenti apabila gula darah bisa dikontrol.
• Gagal Ginjal
Kontrol gula darah yang kurang maksimal akan menyebabkan jumlah besar glukosa dalam kandung kemih yang bisa menyebabkan infeksi pada kandung kemih sampai ke ginjal. Untuk mengetahui adanya infeksi atau tidak, anak yang mengidap diabetes sebaiknya melakukan tes untuk melihat apakah ada albumin dalam urinenya.
• Epilepsi
Kondisi hipoglikemia berat bisa dialami oleh anak-anak sehingga hilang kesadaran selama berjam-jam dan jika kondisi ini dialaminya secara berulang maka anak bisa beresiko mengalami epilepsi.
• Rambut Rontok
Anak dengan diabetes bisa mengalami kerontokan rambut akibat gejala ketoasidosis dan kekurangan hormon tiroid. Gejala kekurangan hormon tiroid biasanya berupa kenaikan berat badan, perlambatan mental, dan tubuh tidak bisa tetap hangat.
• Koma
Ada dua keadaan kehilangan kesadaran atau koma yang dapat terjadi pada anak dengan penyakit diabetes, yaitu koma insulin dimana keadaan ini terjadi ketika anak mengalami hipoglikemia secara ekstrem dan berulang-ulang. Sedangkan koma diabetik yaitu jika anak mengalami hiperglikemia secara ekstrem dan berulang.
Apa yang bisa dilakukan oleh orang tua?
Peran orang tua dalam membantu mengontrol penyakit diabetes anak tentu saja sangat besar. Banyak hal yang penting yang harus dilakukan orang tua untuk memastikan penyakit anak terkendali dengan baik. Orang tua dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
baca juga Orang tua dengan anak autis
- Menjaga kadar gula darah anak tetap stabil, tidak naik ataupun turun. Orang tua harus mengerti bahwa anak dengan diabetes mempunyai pembatasan diet yang ketat dan tingkat aktivitas anak harus dimonitor dengan seksama.
- Seiring waktu, diabetes dapat menjadi satu penyakit yang kronis. Pasien dan keluarga seharusnya mencari dukungan yang dibutuhkan.
- Orang tua juga harus jeli dan dapat mengenali tanda-tanda atau gejala gula darah rendah atau ketoacidosis, serta juga harus mengetahui apa yang harus dilakukan bila gejala-gejala ini muncul.
- Ajari anak untuk dapat mengontrol atau memonitor kadar gula darahnya sendiri dan juga bagaimana menangani suntikan insulin mereka jika anak sudah lebih tua.
- Pastikan orang lain tahu jika anak memiliki penyakit diabetes, agar mereka juga dapat memberikan pertolongan pertama pada anak jika gejala komplikasi menyerang. Misalnya, guru di sekolah anak, keluarga lain, dan orang tua juga dapat memberikan semacam tanda untuk dibawa-bawa oleh anak yang menunjukkan penyakitnya.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mengontrol kadar gula darah anak.
- Bantu anak untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan jangan sampai mengalami obesitas
Makanan yang Perlu Dikonsumsi
Untuk anak yang mengalami diabetes, menjaga berat badan sangat penting agar ia tidak mengalami komplikasi dari penyakitnya tersebut. Pasien diabetes dapat makan makanan yang sama persis dengan orang sehat namun harus menghindari makanan yang mengandung banyak gula.
Memperbanyak mankanan yang berserat serta bergizi tinggi seperti buah dan sayur adalah menu yang baik untuk anak diabetes. Jika bisa, seluruh keluarga sebaiknya juga mengikuti pola makan ini untuk lebih memotivasi anak dalam mengelola penyakitnya. Jumlah makanan yang dapat disantap anak dapat ditentukan oleh orang tua dan ahli gizi anak.
Makanan yang Disarankan
Walaupun sebenarnya tidak ada pantangan khusus mengenai jenis makanan yang aman dikonsumsi oleh anak penderita diabetes, namun tetap saja faktanya anak yang menderita diabetes harus menghindari makanan manis yang dapat memperburuk kondisinya.
Namun jika tidak tahu makanan apa yang tepat untuk sang anak, maka bisa saja anak akan menunjukkan tanda-tanda anak kurang gizi. Beberapa makanan yang disarankan untuk anak penderita diabetes dan makanan yang sehat untuk tumbuh kembang anak yaitu:
• Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh dan mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, roti gandum, oatmeal, dan lainnya.
• Daging tanpa lemak yang paling aman dikukus, rebus atau dipanggang.
• Sayuran hijau yang paling aman direbus atau dikukus.
• Kacang-kacangan.
• Produk olahan yang rendah lemak, susu dan telur.
• Ikan tuna, salmon, sarden, dan makarel.
Makanan yang Harus Dihindari
Jenis makanan yang harus dihindari ini penyebab utamanya adalah karena mereka merupakan sumber gula yang berasal dari karbohidrat. Berikut ini adalah yang memiliki penyakit diabetes:
1. Nasi putih
2. Makanan yang berbahan terigu, sayuran yang dibumbui banyak seperti mentega, garam, penyedap rasa dan lainnya
3. Buah dan sayuran kaleng, mengandung banyak gula dan garam tinggi
4. Daging berlemak dan produk susu yang tinggi lemak
5. Hati, ampela dan semua jeroan binatang lainnya
6. Roti tawar putih
7. Kulit ayam
8. Makanan yang digoreng, misal ayam, pisang goreng, fast food, dan lainnya.
Bacaan tentang Perubahan Iklim
Kegiatan Bagi Anak Diabetes
Olah raga adalah salah satu faktor terbesar yang dapat mengontrol diabetes tipe 2, dan sangat penting untuk dilakukan oleh anak yang menderita diabetes. Anak yang memiliki penyakit diabetes direkomendasikan untuk melakukan olah raga setiap hari. Walaupun begitu, perlu diwaspadai jika aktivitas fisik yang dilakukan anak dapat menurunkan tingkat gula darah.
Solusinya, ketika sedang beraktivitas secara fisik anak perlu membawa makanan manis untuk berjaga-jaga. Selain itu, sebaiknya anak dapat mengukur sendiri batas ketahanan fisiknya. Orang tua juga perlu mengawasi seberapa banyak anak boleh bergerak. Jika perlu, orang tua dapat mengkomunikasikan hal ini dengan guru anak di sekolah untuk turut mengawasi selama anak berada di sekolahnya.
Tidak perlu terlalu panik jika mendapati ternyata anak Anda menderita penyakit diabetes. Saat ini ilmu kedokteran sudah semakin canggih sehingga anak yang memiliki penyakit diabetes dapat mendapatkan semua dukungan yang dibutuhkannya untuk menjalani hidup dengan normal dan sehat, serta juga aktif seperti anak-anak lainnya.
Apabila anak yang sakit diabetes ditangani dengan tepat maka tidak ada alasan untuk khawatir akan kondisinya tersebut.
Leave a Review