Prinsip Menurunkan Berat Badan | Berat badan yang ideal bukan hanya memberikan postur tubuh yang menarik dilihat, namun juga baik untuk kesehatan tubuh manusia. Namun banyak orang tidak mengetahui berapa sebenarnya berat badan ideal mereka. Prinsip paling pertama adalah Anda harus mengetahui dahulu target berat badan ideal yang ingin Anda capai. Mari kita cari tahu cara menghitung berat badan ideal dan cara mencapai berat badan ideal.
Bagaimana mengetahui berat badan ideal?
Prinsip 1: Tentukan Target Berat Badan Ideal Anda
Target berat badan turun naik diet makan kurusBerat badan ideal dapat dihitung dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT didapat dengan menggunakan rumus kuadrat dari berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter.
Misalkan berat badan Anda 70 kg dan tinggi badan 1,7 meter maka IMT Anda adalah 70 kg/ (1,7 m)2, yaitu 24,2 kg/m2. IMT yang ideal untuk orang Indonesia adalah 18,5-22,9, untuk IMT dibawah 18,5 berarti berat badan kurang, sedangkan IMT lebih dari 23 maka Anda mengalami obesitas.
Prinsip kedua
Anda harus mengetahui dan mencamkan baik-baik bahaya dari kondisi obesitas atau kegemukan. Dengan demikian diharapkan Anda dapat menumbuhkan kesadaran diri mengenai pola hidup sehat untuk meraih gol berat badan ideal.
Risiko kegemukan obesitas turun berat badan Berat badan berlebihan bisa dikatakan sebuah penyakit sendiri. Derajat kegemukan berhubungan dengan peningkatan risiko kejadian penyakit jantung koroner.Berbagai faktor risiko tersebut diantaranya adalah tekanan darah tinggi, dislipidemia, diabetes mellitus tipe 2 dan sindrom metabolik. Jika ada secara bersamaan, berbagai faktor ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
Prinsip #3 Ketahui Ccara Menurunkan Berat Badan yang Baik & Benar
Diet berat badan turun kurus makanTerdapat dua cara awal untuk menurunkan berat badan, yaitu dari pola makan dan olahraga. Untuk memudahkan, ketahui beberapa butir prinsip diet yang baik dan benar berikut ini:
Prinsip sederhana dari menurunkan berat badan adalah harus terdapat defisit kalori antara kalori yang masuk dan keluar. Jadi, secara sederhana bisa dipahami dengan: jumlah makan yang dimakan harus lebih sedikit dari jumlah kegiatan aktivitas fisik. Total lemak yang diberikan harus kurang dari 30% kebutuhan kalori.
Karbohidrat mencakup 55-65% dari kebutuhan energi total, sedangkan protein sekitar 15% dari kalori total. Konsumsi buah segar dan sayuran juga harus ditingkatkan. Peningkatan aktivitas fisik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program penurunan berat badan.
Aktivitas fisik harus dimulai secara bertahap dan intensitasnya ditingkatkan secara bertahap.
Pasien dapat memulai aktivitas fisik dengan berjalan 30 menit sebanyak 3 kali seminggu dan ditingkatkan menjadi 45 menit sebanyak 5 kali seminggu. Dengan peningkatan aktivitas seperti ini, diharapkan pengeluaran energi bertambah sebanyak 100-200 kalori per hari.
Leave a Review